Jumat, 25 April 2008

(Puisi) MUAK!


Sepasang mata menatap merayu
Aku tak ragu!
Lembut ucapannya membius
Aku memilih tak mendengar!
Tawanya sumbang
Merah pipinya membakar jiwaku!
Bilang mataku tak bisa melihat
Memang!
Bilang hatiku tak tersentuh
Memang!
Apa yang kau ucapkan aku tak mengerti
Gerakan tanganmu mengajak
Tapi aku berpaling
Atau bukan hanya aku?
Juga mereka,
Keempat jariku yang lain,
Memilih berbalik meski terseok

Muak!
Satu kata itu saja...

untuk seseorang yang sedang bercakap riang, matanya menatap sinis. Jiwaku tertusuk, berdarah-darah. Perih, sakit! Lumat aku kalau kau mau!

Jakarta, 26 Februari 2008
Universitas Negeri Jakarta
Ruang Q 107

Sefryana Khairil

2 komentar:

It's Me mengatakan...

mba mksud mba....di pertajam deskripsix gmn....?aku gak ngrti...hehehe....mhon di mklumin...

Hazu mengatakan...

oh puisi inii pernah diupload di kemudian.com juga khan, kak?

maknanya dalem oyy!