Senin, 26 Oktober 2009

Pindah blog ke alamat


http://sefryanakhairil.net/blog

Selamat berkunjung ya! ;D Read More..
Pindah blog ke alamat




Selamat berkunjung ya! ;D Read More..

Senin, 07 September 2009

(Review) Gerhana Kembar oleh Clara Ng

Perempuan dalam aspek sosial disederhanakan ke dalam dua peran, yaitu peran perempuan dalam keluarga dan peran perempuan dalam masyrakat. Peran ialah bagian yang dimainkan seseorang pada setiap keadaan dan cara bertingkah laku untuk menyelaraskan diri dengan keadaan.

Dalam lingkungan masyarakat Indonesia, hubungan laki-laki dan perempuan hanyalah sekadar hubungan biologis dan sosial-ekonomis. Hubungan tersebut tidak sejalan dengan pandangan feminis bahwa perempuan mempunyai hak, kewajiban, dan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Perempuan pun dapat ikut serta dalam kehidupan bersama-sama dengan laki-laki.


Masyarakat pada umumnya meyakini kalau perempuan menurut kodratnya bersifat lemah dan terbatas dibandingkan laki-laki, sehingga perempuan disisihkan dari kehidupan. Akibatnya, potensi-potensi yang dimiliki oleh perempuan tidak berkembang dan hak-haknya terbatas. Lembaga utama dari sistem partriakal menurut Toety Heraty, penyair yang juga guru besar di Universitas Indonesia, adalah keluarga. Nilai-nilai partriakal mengendap begitu lama sehingga begitu kuat dan mengakibatkan perempuan tidak diperlukan lagi.

Ketimpangan peran dan fungsi laki-laki dan perempuan juga terlihat dalam karya-karya sastra. Sebuah karya sastra lahir bukan hanya karena ada dorongan dari dalam diri penulis, tetapi juga stimulus-stimulus dari luar dirinya. Stimulus-stimulus itu sesuai dengan keadaan yang terjadi saat karya sastra dihasilkan. Stimulus-stimulus yang memengaruhi penulis turut juga memengaruhi apa yang ditampilkan penulis dalam karyanya.

Seorang pengarang adalah salah satu orang paling cerdas di muka bumi, karena dengan menjadi seorang pengarang maka tuntutan untuk memelajari berbagai hal akan jauh lebih menuntutnya dibandingkan menjadi seseorang yang bukan pengarang.
Semisal, seorang pegawai kantoran yang bekerja menjadi seorang penasihat finansial, sudah pasti ia akan berkonsentrasi untuk melihat, menyimak serta mengetahui berita finansial terkini. Begitupun dengan seorang dokter, ia sudah pasti akan berkonsentrasi penuh ke bidang kesehatan.

Hal tersebut berbeda dengan seorang pengarang yang berkonsentrasi ke segala hal. Jika ia ingin mengarang tentang kehidupan seorang penasihat Finansial maka ia akan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan bidang finansial, berkonsentrasi, berfikir layaknya seorang penasihat finansial, memandang layaknya pandangan seorang penasehat finansial, membaca buku, berita, serta kasus yang berhubungan dengan finansial. Ia akan menjadi seorang ahli finansial dalam karangannya. Pun begitu jika ia ingin mengarang tentang kehidupan seorang dokter, ia akan mengetahui segala hal tentang kedokteran dan ilmu kesehatan, demi terciptanya karya yang tidak mengecewakan, seperti yang dilakukan pengarang Jepang bernama Urasawa Naoki yang mengarang buku MONSTER menceritakan tentang seorang dokter bedah otak yang menyelamatkan anak kecil, dan kemudian setelah dewasa anak yang diselamatkannya tadi berubah menjadi seorang pembunuh berdarah dingin, bahkan bisa dikatakan anak kecil itu menjelma menjadi monster ketika dewasa.

Mengetahui segala sesuatu tentang segala hal memang hal yang mustahil, namun bukan berarti tidak mungkin. Kemampuan berfikir seorang manusia itu tidak terbatas, ia bisa mempelajari apa saja, menjadi apa saja dan mengetahui apa saja. Dan hal inilah mungkin yang terjadi pada Clara NG pada novelnya yang berjudul Gerhana Kembar.
Berbagai isu yang terjadi pada perempuan, mengundang Clara NG untuk ikut menuliskannya ke dalam sebuah cerita tentang kisah cinta dua orang perempuan.
Jika menilik kembali ke tahun 2003, ada seorang penulis bernama Alberthiene Endah yang menulis novel berjudul Garis Tepi Seorang Lesbian atau film fenomenal Detik Terakhir yang novelnya ditulis oleh Alberthiene Endah. Namun, Clara NG memberikan gaya dan pandangan yang berbeda tentang pasangan lesbian. Tidak ada campur aduk emosi dalam karya Clara NG.

Bahasa yang mengalir, cantik, sedikit pop, namun tetap menjunjung kesantunan dalam ruang lingkup keperluan pemaparan tokoh dalam penggambaran dialognya. Dengan gaya penulisannya, serta pembangunan deskripsi secara lembut. Kemampuan membangun detail dengan lembut yang menjadi senjata utama penulis dalam menuangkan ide di dalam tulisannya. Lesbian memang masih menjadi hal yang tabu untuk sebagian orang di negara ini, namun Clara NG menuturkannya dengan perlahan agar pembaca tidak terjebak dalam emosi dan mampu menjaga ritme cerita. Bagaimana cara Clara NG mengatur diksi merupakan sebuah nilai lebih dari seorang lulusan Interpersonal & Organizational Communication dari Ohio University di Amerika.

Novel Gerhana Kembar adalah novel yang ditulis oleh Clara NG dalam penemuan jati dirinya. Karena baginya, menulis adalah peristiwa penemuan jati diri dan perjalanan hati yang unik. Novel ini menceritakan tentang Lendy, seorang editor buku yang menemukan naskah lama di lemari neneknya saat neneknya sedang sakit. Kisah cinta tentang dua orang perempuan bernama Fola dan Henrietta dimulai. Lendy merupakan tokoh utama sedangkan Fola atau Diana adalah tokoh sentral.

Dalam novel Gerhana Kembar ini, Clara NG melukiskan kehidupan seorang perempuan yang harus dilalui oleh seorang istri yang bersuamikan orang manja, yang tinggal bersama mertua yang selalu menyalahkannya. Jelas sekali ada hal yang dipertentangkan ada diri peremuan atau istri dengan suaminya. Tema-tema yang diangkat Clara NG dalam karya-karyanya memang seputar ketidakberdayaan perempuan seperti juga tergambar pada novel selanjutnya yang berjudul Tea for Two.

Sejak terbitnya Saman karya Ayu Utami yang berbarengan dengan berakhirnya orde baru dan awal dari era reformasi, karya-karya sastra mengalami kebebasan. Jika sebelumnya sastra yang hadir di masyarakat seperti takut-takut menampilkan seksualitas, kini karya sastra dengan gamblang menampilkan seksualitas dan keintiman tanpa bayang-bayang ketakutan. Oleh karena itu, radikalitas ikut menyeruak bersama keinginan perempuan untuk menegakkan keadlian dan menyetarakan kedudukan dengan laki-laki. Semua yang berkaitan dengan tubuh, kekuasaan, kontrol politik terhadap perempuan dengan laki-laki adalah tema utama dalam feminisme.

Feminisme radikal menganggap penindasan terhadap perempuan oleh laki-laki
berakar pada jenis kelamin laki-laki itu sendiri beserta ideologi patriarkinya. Penguasaan fisik perempuan oleh laki-laki, seperti hubungan seksual adalah bentuk dasar penindasan terhadap kaum perempuan. Bagi mereka patriarki adalah dasar dari ideologi penindasan yang merupakan sistem hierarki seksual dimana laki-laki memiliki kekuasaan superior dan privilege ekonomi.

Teori feminisme radikal memberikan wacana lesbian dalam mengkaji karya sastra perempuan yang mengandung pemberontakan, yakni menggambarkan bagaimana usaha perempuan dalam memperjuangkan hak dan kedudukannya dengan cara yang radikal, yang dianggap telah direnggut oleh laki-laki.
Read More..

Selasa, 01 September 2009

Quiz! Menangkan voucher makan dan buku terbaru Sefryana Khairil

Dear friends,

Berhubung buku keenam saya akan diterbitkan pada bulan September 2009, saya mengadakan kuis kecil untuk para pembaca dan teman-teman sekalian.

Walaupun bukunya sudah dinyatakan akan diterbitkan, saya masih belum menemukan judul yang tepat. Judul sementaranya adalah NOTHING LIKE LOVE, tapi saya dan editor ingin mencari judul lain.

Sinopsis:

Novel ini bercerita tentang sebuah keluarga (suami-istri). Nabil Ramadhan (Nabil) dan Sarah Wibowo (Sarah) menikah karena mereka yakin semua akan baik-baik saja meski dalam sebuah perbedaan besar. Nabil adalah orang yang santai (go with the flow) sedangkan Sarah adalah orang serius dan bawel. Demi rumah tangga dan cintanya terhadap Nabil, Sarah mau melakukan apa saja, termasuk belajar agama Islam. Nabil semula menganggap biasa saja, namun perlahan-lahan semua mengganggunya.

Kalau cinta butuh pengertian, justru Nabil yang tidak tahu dari sisi mana dia harus mengerti. Perubahan demi perubahan menyudutkan mereka. Ketika Nabil mulai berpikir tentang sebuah kemungkinan, Tuhan menunjukkan jalan lain…

Hadiah: 1 novel terbaru Sefryana Khairil + voucher makan Quantum Resto

Syarat dan ketentuan:

- Teman-teman dapat mengusulkan maksimal 3 judul.
- Judul-judul tersebut akan dipilih berdasarkan: ketepatan dan korelasinya dengan isi, menarik dan catchy, mudah diingat, dan mencerminkan karakter maupun cerita dengan baik, juga belum pernah digunakan sebelumnya.
- Karena keputusan penerbit tidak dapat diganggu-gugat, saya tidak dapat menjanjikan bahwa judul yang menjadi juara akan menjadi judul terpilih untuk buku saya. Rekomendasi judul akan dijadikan kandidat untuk saya usulkan ke pihak penerbit.
- Jika ada teman-teman yang mengusulkan judul yang sama dan jika judul tersebut terpilih menjadi juaranya, maka hadiah akan jatuh kepada yang lebih dulu mengusulkan judul tersebut.
- Kontes akan ditutup pada jam 12:00 siang, hari Selasa tanggal 1 September 2009.
- Kirimkan nama, alamat, nomor telepon dan email beserta judul yang diusulkan ke sefryana@sefryanakhairil.net atau sefryanakhairil@yahoo.com atau lewat message Facebook saya. Pemenang akan dihubungi melalui email dan namanya akan ditampilkan di website http://sefryanakhairil.net tanggal 12 September 2009.

Read More..

Rabu, 20 Mei 2009

(Review) Metropolis-Windry Ramadhina



Sastra adalah jejak peradaban manusia, dimana ia bisa menjadi saksi sejarah yang merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai self naration. Sastra membangun dirinya sendiri menjadi kumpulan data-data yang menyatakan sejauh mana peradaban berlangsung, menjadi cermin yang merefleksikan jaman serta ilmu pengetahuan pada masanya.

Sastra merekam, mengulas dan menyajikan sejauh mana peradaban berlangsung, bukan hanya dari apa yang terlihat namun juga dari apa yang terasa di dalamnya. Rasa sastra inilah yang sering kali masuk tanpa kita sadari ke dalam diri kita dan menyelinap di belakang kesadaran kita, yang akhirnya menimbulkan apa yang biasa disebut sebagai makna. Hal ini adalah apa yang disebut sebagai comatose meaning, makna yang masuk ke dalam kepala kita tanpa kita sadari, tanpa adanya proses penerjemahan.

Pada kenyataannya, makna tentu saja selalu terikat dengan preferensi individual yang secara langsung di pengaruhi oleh wawasan dan pandangan lingkungan, sehingga makna akhirnya memiliki identitas sesuai yang diungkapkan Barker yaitu constructive discoursion which change their meaning according to the time, plee and usage. Sehingga dari satu narasi nantinya akan menimbulkan identitas makna yang kaya baik yang masuk secara comatose atau aware.

Dalam karya sastra khususnya prosa fiksi (novel) biasanya comatose meaning berada dalam jangkauan yang luas dengan intensitas yang tinggi, hal ini terjadi karena prosa fiksi memiliki daya narasi/penceritaan yang panjang, lain dengan puisi yang cenderung memadatkan makna ke dalam satu rangkaian narasi. Dalam hal ini Metropolis berhasil menjadi karya yang memiliki comatose meaning yang tidak menjadikannya sebuah karya yang menggurui.

Pada sekitar akhir 1960-an, Mario Puzo meluncurkan sebuah novel yang berjudul The Godfather, novel yang menceritakan kehidupan keluarga mafia Italia, keluarga Corleone di Amerika. Ritme cerita yang padat dan mengikat, alur yang dijaga apik akhirnya menjadikan buku ini diterjemahkan ke dalam seluloid oleh Francis Ford Copolla.

The Godfather bukan hanya hadir untuk menyajikan cerita, namun juga menghadirkannya ke dalam kepala pembaca, yang secara tidak sadar terbawa ke dalam atmosfir kehidupan mafia, pun dengan karya Windri yang kedua ini Metropolis tak hanya berhasil menyajikan cerita, namun juga berhasil menghadirkan cerita secara comatose ke dalam kepala pembacanya.

Bila kita melihat secara runut peristiwa yang terjalin di dalam cerita, baik dalam The Godfather dan Metropolis semuanya menyajikan ‘luka’ sebagai senjata. Luka yang nantinya akan menimbulkan sebuah dendam. Unsur cerita seperti ini biasanya akan menimbulkan raungan narasi yang klise, namun berkat keakuratan data dan kepandaian menata alur akhirnya Metropolis berhasil menempatkan dirinya jauh di atas ranah klise yang menjebak.

Sebuah twist dihadirkan dalam dalam novel ini melalui satu orang tokoh, yaitu Erik. Keunikan yang orisinal sudah menyentil di awal novel ini, konvensi Bram yang memiliki catatan konvensional sebagai nama laki-laki, ditwist oleh penulis dengan menghadirkan tokoh tersebut sebagai seorang perempuan. Sangat menyentil, sangat kreatif!

Biasanya sebuah prosa fiksi menawarkan kebebasan dalam membentuk atmosfir cerita, namun dalam karya ini tampaknya penulis berusaha untuk mengakrabkan pembaca dengan hal yang paling dekat dalam dunia mafia, yaitu kota besar. Siapa yang tak kenal Jakarta, kota yang meski sudah di telanjangi, tetap saja menyimpan rahasia-rahasia kelam. Itulah sepertinya yang ingin dihadirkan oleh penulis, menghadirkan apa yang sebenarnya ada, namun tidak pernah kita sadari.

Dibutuhkan sebuah riset yang cermat untuk menghadirkan sesuatu yang (mungkin) tidak ada untuk menjadi sebuah sugesti yang meyakinkan tentang keberadaanya. Prosa fiksi yang memiliki daya pikat sebagai laporan investigasi yang mendalam rasanya selalu mencuri perhatian untuk tenggelam bersama dan berlama-lama di dalamnya.

Sepeti halnya Da Vinci Code atau Rahasia Meede, prosa fiksi rasanya berada terlalu dekat dengan kenyataan, menyelinap masuk dan meyakinkan pembaca bahwa apa yang ditulis adalah apa yang terjadi sebenar-benarnya. Namun pada dasarnya semua individu memang perlu merasakan pengalaman fiksi yang bukan berasal dari kehidupannya, dan dalam hal ini Metropolis berhasil menyajikan sebuah pengalaman baru yang orisinal dan kaya akan data.

Penyajian data yang akurat tak cukup untuk menjadikan sebuah karya prosa fiksi menjadi karya yang menarik, dibutuhkan juga kepiawaian penulis dalam menyajikan data dalam bentuk narasi. Dan beruntunglah, narasi yang baik disajikan lewat penataan alur yang apik, sehingga Metropolis ini bukan hanya hadir sebagai laporan namun menjadikan dirinya sebagai karya prosa fiksi yang cukup kuat.

Kekurangannya mungkin hanya berada dalam deskripsi yang panjang,yang mungkin hal baru bagi pembaca Orange--novel Windry sebelumnya--namun di luar itu Metropolis tetap menjadi sebuah keterbaruan dalam kelasnya. Investigasi, kriminalitas, polisi, pembunuhan, kekuasaan nampaknya menjadi sebuah momok yang begitu akrab, dan beruntunglah Metropolis hadir menghapuskan kelelahan membaca prosa fiksi yang bertemakan itu-itu saja.
Read More..

Minggu, 10 Mei 2009

(Share) Dalam Sebuah Perjalanan



Terkadang memang melelahkan, tapi aku tetap bertahan.
Aku ingin membuat mereka bahagia, karena aku. Kalau tidak, siapa lagi? Siapa lagi yang mampu membuat mereka tersenyum? Read More..